Ingin Jadi Pengusaha Sukses

Kuncinya Cukup Tidur Nyenyak

Disalin dari majalah Tempo.

Salah satu kunci untuk menjadi pengusaha sukses adalah tidur cukup dan nyenyak, tanpa rasa gelisah. Sebuah penelitian mengungkap hubungan antara tidur dan keterampilan kognitif yang diperlukan seorang pengusaha untuk menelurkan ide-ide cemerlang dan mengevaluasinya.

“Semua orang membutuhkan tidur malam yang nyenyak, tetapi ini sangat penting bagi pengusaha,” kata penulis utama studi Jeff Gish, asisten profesor bisnis di Universitas Central Florida di Amerika Serikat.

Studi itu dipublikasikan dalam Journal of Business Venturing pada akhir Juli 2019, seperti dilansir laman Science Daily. Science Daily mencontohkan bos Amazon, Jeff Bezos, dan pendiri Huffington Post, Arianna Huffington. Dalam berbagai wawancara, kedua pengusaha sukses itu mengindikasikan bahwa mereka banyak tidur.

Sebagai bukti, studi itu mensurvei lebih dari 700 pengusaha dari seluruh dunia tentang pola, jam, dan jenis tidur. Lalu dibuatlah rancangan presentasi bisnis. Ada panel independen yang meninjaunya serta memberi peringkat mana presentasi yang paling potensial, potensial sedang, dan yang tidak potensial untuk sukses.

Kemudian, para peserta penelitian meninjau tiga presentasi bisnis itu pada hari yang sama. Mereka yang kurang tidur tidak konsisten memilih presentasi bisnis terbaik. Pada bagian kedua penelitian, sekelompok kecil peserta mengevaluasi presentasi bisnis selama beberapa minggu sambil memetakan pola tidur mereka.

Para peserta yang memiliki setidaknya 7 jam tidur setiap malam secara konsisten memilih presentasi bisnis terbaik yang diidentifikasi oleh panel ahli. Mereka yang kurang tidur atau tidur gelisah tidak konsisten memilih yang terbaik.

“Bukti menunjukkan bahwa kurang tidur menyebabkan keyakinan yang kurang akurat tentang potensi komersial dari ide usaha baru,” kata Gish. “Karena membandingkan kinerja individu selama beberapa hari, kami dapat mengatakan bahwa hasil ini konsisten, bahkan untuk pengusaha yang lama tidurnya tidak sebanyak rata-rata populasi pada umumnya.”

Studi ini diselesaikan di Universitas Oregon di Amerika Serikat, di mana Gish mendapatkan gelar doktor dalam bidang filsafat manajemen. Gish juga memegang gelar master dalam bidang teknik dan manajemen teknologi. Turut serta dalam penelitian itu yakni David T. Wagner dari Universitas Oregon, Denis A. Gregoire dari sekolah bisnis HEC Montreal di Kanada, dan Christopher M. Barnes dari Universitas Washington.

Exit mobile version