Kemitraan Suplayer

Pembeli adalah raja, sebuah moto yang sudah tidak relevan. Pembeli tidak boleh sekehendak hati memperlakukan suplayer tanpa etika bisnis.
Suplayer dan pembeli adalah mitra bisnis untuk mencapai tujuan bersama.
Oknum pembeli kurang memahami tata dan etika bisnis yang harus dibina diantara mereka.
Tanpa suplayer, pembeli tidak akan mendapatkan barang. Dan tanpa pembeli, suplayer tidak bisa menjual produk.
Sebagian pembeli merasa dirinya dicari dan dibutuhkan oleh suplayer. Apalagi bila barang yang dicari pembeli banyak pilihan harga. Merasa bahwa etika bisnis sudah tidak dibutuhkan lagi, kesopanan dan aturan dilabrak tanpa pertimbangan.
Berkata dengan terus terang bahwa harga sebuah toko kemahalan untuk mencari suplayer lain adalah hal yang bebas untuk disampaikan. Ketentuan toko/ penjual dilihat dengan sebelah mata saja.
Bila suplayer melakukan kesalahan, pembeli menyampaikan dengan nada kasar tanpa ampun.
Apakah tidak terfikirkan bahwa satu saat (mungkin) kita akan membutuhkan mereka kembali.
Sebenarnya ini sama dengan kita hidup bertetangga dan bermasyarakat. Kita akan membutuhkan mereka, disaat kita terdesak atau kebetulan hanya mereka itu yang bisa bantu.
Kita ambil contoh kasus berikut, Suatu saat kita mendapat order yang membutuhkan bahan baku produksi khsusus dan kebetulan hanya dimiliki oleh suplayer yang telah kita persekusi.
Bila salah satu dari pelaku perdagangan ini, telah merasa dirugikan sepihak, bagaimana mereka bisa membantu menyediakan kebutuhan kita. Ini adalah suatu kerugian, keuntungan yang besar di depan tidak bisa terpenuhi karena tidak ada hubungan baik dengan suplayer.
Semoga dengan membaca artikel ini, pembaca lebih berhati-hati untuk tetap bijaksana dalam berbisnis.

Exit mobile version