Bila kita melihat serat, pori-pori dan tekstur antara kulit asli dan kulit imitasi jelas sangat berbeda. Kulit asli diambil dari kulit binatang dimana kulit di bagian yang sering ditekuk dan bagian yang jarang ditekuk akan berbeda teksturnya. Demikian halnya dengan pori-pori dimana bagian yang tidak ditumbuhi bulu akan berbeda dengan bagian yang berbulu.
Sebaliknya, tekstur dan pori-pori pada permukaan kulit sintetis biasanya monoton atau bahkan tidak ada sama sekali. Perbedaan ini mudah diketahui hanya oleh mereka yang terbiasa menggunakan bahan kulit baik asli atau imitasi dalam kesehariannya.
Tetapi perbedaan ini tidak akan dominan bila kulit tersebut digunakan untuk patch label karena media kulit yang digunakan tidak begitu luas. Apalagi saat ini, produsen kulit imitasi telah menggunakan teknologi mesin yang canggih sehingga sekilas sudah nampak seperti kulit asli saja.
Bila dilihat dari hasil proses produksi dimana patch yang menggunakan kulit asli, tekstur dari hasil pemanasannya akan menghasilkan warna lebih gelap. Sedangkan kulit imitasi bila dipanaskan tidak akan menghasilkan warna lain.
Oleh sebab itu logo atau tulisan patch label kulit imitasi biasanya menggunakan cat sablon agar dapat dibaca jelas dan nampak seperti kulit asli.