Tinggalkan Jual Beli Cara Kuno

Jaman digital saat ini, semua sendi kehidupan sangat dipengaruhi oleh teknologi termasuk diantaranya jual beli.
Di jaman yunani, penjual dan pembeli harus bertemu langsung. Mereka menggunakan sistem barter yaitu sistem jual beli dimana penjual menukarkan satu barang dengan barang lain.
Sebelum mengenal teknologi internet, sistem ini masih diadopsi dalam perdagangan dan menjadi kebiasaan. Bila tidak ada pertemuan, rasanya memiliki rasa kurang percaya diri dan tidak yakin dengan kualitas maupun kuantitas barang.
Sejak munculnya teknologi internet dan dorongan regulasi pemerintahan Joko Widodo di tahun 2015, kebiasaan jula beli tatap muka sudah mulai berkurang. Bermuculan lapak jual beli online dari yang kecil menjual barang pribadi, sampai penjual raksasa seperti tokopedia, shopee dan bukalapak.
Apalagi dengan munculnya wabah penyakit baru Covid-19, pemerintah terus mensponsori pengurangan tatap muka, dari semua lini kehidupan. Penjualan online semakin subur dan bertambah banyak.
Abadi Label merintis jual beli secara online sejak tahun 2007. Tahun pertama pejualan abadi label melalui internet bisa dikatakan kurang perhatian. Hampir tidak ada pelanggan yang berkunjung ke website abadi label.
Seiring dengan regulasi pemerintah dan mudahnya mendapatkan akses internet, saat ini pengunjung website abadi label mencapai 300 pengunjung perhari.
Pelaku transaksi abadi label mulai dari ujung barat Medan sampai ujung timur papua. Dan negara tetangga malaysia sampai australia.
Dengan bertambah jauhnya jarak pelanggan ini, menambah tantangan baru untuk abadi label agar tetap dapat mempertahakan pelayanan demi kepuasan pelanggan baik dari sisi administasi maupun menjaga kualitas barang, tanpa mengharuskan melakukan kunjungan.

Exit mobile version